Kendati demikian, pihaknya segera membentuk tim investigasi task force untuk melakukan evaluasi terhadap sistem pendidikan ada.
“Tujuan adanya tim task force juga untuk menyiapkan desain penyelesaian di Anestesi yang diharapkan bisa dijadikan percontohan bagi program studi lainnya di Fakultas Kedokteran,” sambungnya.
Lebih jelas, Dr. Yunanto menambahkan, Undip memiliki komitmen dan kesungguhan dalam memerangi praktik perundungan yang berlangsung selama proses pendidikan.
Hal itu terlihat dari langkah pihak universitas dalam membentuk tim satuan tugas PPKS (Penanganan dan Pencegahan Kekerasan Seksual) dan tim anti perundungan pada 2023 lalu.
Selain membentuk tim khusus, Dr. Yunanto mengatakan pihak universitas juga membuka kanal pelaporan bernama “Gazebu” (Gerakan Zero Bullying).
BACA JUGA: Kasus Meninggalnya Mahasiswi PPDS Undip: Keluarga Bantah Akibat Bunuh Diri: Tak Ada Saksi
Lebih lanjut, dr. Yan menyatakan pihaknya telah menjalin komunikasi secara intensif dengan pihak keluarga almarhumah.
Meski cukup terlambat, jajaran pimpinan FK Undip melakukan kunjungan kepada pihak keluarga yang ada di Tegal. Sekaligus melakukan ziarah ke makam almarhumah pada Kamis, 22 Agustus 2024 malam. (*)
Editor: Farah Nazila