SEMARANG, beritajateng.tv – Tak tahan dengan banjir rob menahun, muncul seruan dari sekelompok warga agar Sayung bisa lepas dari Kabupaten Demak dan bergabung dengan Kota Semarang.
Adapun seruan itu datang dari Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Sayung yang mendatangi Kantor DPRD Demak pada Mei 2025 lalu.
Menanggapi seruan ini, Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah, Nurul Furqon, angkat bicara. Politisi PPP asal Demak itu menyebut seruan dari masyarakat agar Sayung bisa lepas dari Demak hanya keinginan masyarakat sesaat.
Kata Furqon, sebelum banjir rob menggenangi Jalan Pantura di sepanjang wilayah Sayung Demak, rob itu justru terjadi di wilayah Genuk, Kota Semarang.
Terlebih, tutur dia, Kecamataan Genuk sebelum bergabung dengan Kota Semarang merupakan wilayah Demak. Hal itu Furqon ungkap saat beritajateng.tv jumpai di Ruang Rapat Komisi D, Kantor DPRD Provinsi Jateng, Kota Semarang, belum lama ini.
“Sebenarnya itu keinginan masyarakat sesaat. Sebetulnya Genuk sendiri itu kan wilayah Demak, sekarang jadi Semarang. Saya yakin Sayung ikut Semarang pun gak akan menyelesaikan masalah, permasalahan akan timbul,” ungkap Furqon.
Ia pun meyakini jika Sayung lepas dari Demak dan bergabung dengan Kota Semarang pun tak bisa langsung menuntaskan permasalahan rob yang ada.
“Dan kalau terjadi seperti itu [banjir rob] apakah akan pindah lagi? Kalau pindahnya ikut Kabupaten Semarang pasti gak rob, tapi kalau kondisi Sayung seperti itu saya yakin masih terjadi hal yang sama, sebetulnya sudah lama sekali permasalahan ini,” sambung dia.
BACA JUGA: Tanggul Sungai Tuntang Penyebab Banjir Demak Kini Mulai Diperbaiki
Menurut penuturannya, daerah Bonang robnya tak separah tahun ini. Ia pun turut menyoroti rob di Morodemak yang mencapai lebih dari setengah meter.
“Dulu yang daerahnya Bonang robnya gak seberapa, Morodemak sudah setengah meter lebih, itu sudah masuk wilayah arah ke Kota Demak. Makanya permasalahan ini gak bisa sesaat saja,” tegas Fuqron.