Semarang, 4/9 (beritajateng.tv) – Beberapa proyek di bawah layanan teknis seperti Departemen Ketenagakerjaan (DPU), area perumahan dan perumahan (Disperkim), dan Badan Pengaturan Spasial (Jarak) telah selesai dalam proses lelang. .
Wakil Ketua Komisi DPRD Kota Semarang C, Suharsono menjelaskan bahwa jika DPU menjadi layanan paling banyak untuk proses pembangunan infrastruktur. “Kami mendorong, sehingga proyek yang telah menyelesaikan lelang dapat dilakukan sesegera mungkin dan dengan pengawasan yang tepat,” katanya pada hari Sabtu (4/9).
Proyek-proyek tersebut bekerja tahun ini, ia mengatakan proyek prioritas sebelumnya ditunda pada tahun 2020. Suharsono menjelaskan, di DPU ada puluhan proyek yang harus dilakukan dan diselesaikan tahun ini, sementara di Distaru ada pembangunan gedung Ki Narto Sabdo.
“Kami mendorongnya untuk dapat melakukan sesegera mungkin, terutama ketika telah memasuki musim hujan. Tujuannya adalah bahwa itu tidak tertunda dan kemajuannya dapat sesuai dengan target,” katanya.
Selain proyek-proyek lelang, katanya, banyak proyek infrastruktur di kota Semarang juga menggunakan sistem yang dikelola sendiri. Ini berarti bahwa pengembangan proyek ini menggunakan alat dan energi dari layanan teknis, dan diharapkan akan selesai tepat waktu.
“Komisi C akan memantau langsung sehingga kemajuannya sesuai dan tidak lebih stagnan atau ditinggalkan seperti rumah sakit Mijen. Karena masyarakat menjadi korban,” tambahnya.
Menurut informasi yang dikumpulkan, ada beberapa proyek yang sedang berjalan, termasuk pasokan fasilitas layanan pertanian di Banyumanik. Saluran di Jalan Gatot Subroto, Pusat Kesehatan Mijen, dan pembangunan Piala SD.
“Proyek prioritas kami dipilih secara langsung, agar selesai. Ada waktu efektif sekitar 4 bulan yang dapat dimaksimalkan oleh layanan atau pemenang lelang,” pungkasnya. (AK / EL)