Ia merincikan, kuota rumah subsidi tahun lalu secara nasional mencapai 250 ribu unit. Sementara tahun 2024 hanya sekitar 166 ribu unit saja.
Sedangkan dari kuota 166 ribu unit itu, Jawa Tengah hanya diberi jatah sekitar 11 ribu unit rumah subsidi. Sehingga, BRI hanya bisa memberikan pembiayaan sebanyak 2 ribu unit saja.
“BRI selalu all out kami kapan pun siap selama ada kuota. Kami enggak pernah membatasi malah minta tambah-tambah,” ucapnya.
Dwi menegaskan, BRI tak pernah membatasi pengajuan pembiayaan rumah subsidi selama kuota masih tersedia. Bahkan, pihaknya selalu mengajukan alokasi lebih. Mengingat, di pertengahan tahun ini biasanya ada penambahan kuota rumah subsidi baik dari Tapera atau FLPP.
“Harapan kami sampai dengan Desember kuotanya masih dan bisa menghabiskan kuota karena tahun kemarin enggak sampai bulan Oktober udah abis, hampir 3 ribu lebih,” ucapnya.
“Dan harapan kami dari pemerintah juga bisa menambah alokasi khususnya di Jawa Tengah karena Jawa Tengah ini seperti putri cantik yang sedang berdandan,” pungkas Dwi. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi