SEMARANG, beritajateng.tv – Melihat tingginya permintaan kepemilikan rumah di Jawa Tengah, BRI menargetkan pembiayaan di Jawa Tengah mencapai 2 ribu unit rumah subsidi hingga akhir 2024 nanti.
Pembiayaan tersebut mencakup Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
“BRI sangat support terutama MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah), FLPP, dan BP Tapera,” kata Regional Consumer Banking Head RO Semarang, Dwi Setyo Suyoko, saat beritajateng.tv temui di Jateng Omah Expo 2024, Rabu, 31 Juli 2024.
Dwi menilai, permintaan rumah di Jawa Tengah sangat tinggi. Hal itu seiring adanya kerja sama antara 4 asosiasi pengembang perumahan.
BACA JUGA: Kalangan Muda Minati Rumah Subsidi di Jawa Tengah, Apernas: Kuota 2024 Bisa Habis Pertengahan Tahun
Keempatnya yakni Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah, Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) Jawa Tengah, Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional (APERNAS) Jawa Tengah, dan Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (HIMPERRA) Jawa Tengah.
Dengan kuota sebanyak 2 ribu unit dan harga per unitnya sekitar Rp166 juta, BRI mampu mengucurkan dana hingga Rp332 miliar untuk pembiayaan rumah subsidi di Jawa Tengah saja.
“Harga sangat rendah di Jateng, makanya Jateng, terutama Semarang, paling bagus di sisi FLPP-nya, termasuk komersilnya juga bagus,” imbuh Dwi.
Jawa Tengah hanya punya jatah 11 ribu unit, ajukan tambahan kuota rumah subsidi dari pemerintah
Lebih jelas, Dwi menuturkan jika terjadi penurunan kuota rumah subsidi di tahun ini. Pada tahun 2024 ini, kata dia, kuota yang pemerintah berikan cukup berkurang drastis dari tahun kemarin.