SEMARANG, beritajateng.tv – Penugasan internasional yang seharusnya penuh makna bagi Tecky Afifah Santy Amartha, dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang, berubah menjadi pengalaman mencekam ketika ia dan rombongan harus menghadapi kerusuhan di Nepal pada awal September 2025.
Tecky ditugaskan sebagai fasilitator dalam Training of Trainers Midwifery Leadership Programme (MLP), program kerja sama WHO untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan bidan.
Namun, pada hari pertama pelatihan, suasana berubah drastis setelah muncul gelombang demonstrasi besar di Kathmandu.
Kerusuhan Pecah di Tengah Penugasan
Menurut Tecky, hingga Minggu, 7 September 2025 saat tiba di Kathmandu, tidak ada informasi mengenai potensi kerusuhan. Bahkan, pelatihan MLP sempat berjalan lancar dengan pejabat dan pemangku kebijakan kesehatan setempat menghadiri acara itu.
“Semua berjalan normal sampai pukul 3 sore waktu setempat. Ketika kami menerima informasi bahwa demonstrasi yang awalnya damai berubah ricuh dan meluas ke luar Kathmandu,” ungkapnya kepada beritajateng.tv pada Kamis, 18 September 2025.
BACA JUGA: Begini Kronologi Terjadinya Demo Anarkis di Chaos Nepal, Ada Pembakaran Rumah PM-Menkeu
Situasi semakin genting ketika pemerintah Nepal menutup Bandara Internasional Tribhuvan dan memberlakukan jam malam. Akibatnya, rencana evakuasi yang semula terjadwalkan pada Rabu harus tertunda.
Terjebak di Hotel dengan Protokoler Ketat
Tecky bersama dua fasilitator asal Indonesia lainnya, Hetty Astri dari Poltekkes Jakarta 3 dan Riska Regia Catur Putri dari Poltekkes Pontianak, serta satu fasilitator dari WHO SEARO, Ai Tanimizu, akhirnya terjebak di Hotel Himalaya.
“Informasi yang kami terima dari WHO menyebutkan bahwa bandara ditutup untuk waktu yang tidak bisa ditentukan. WHO meminta kami tetap di hotel demi keamanan,” jelas Tecky.
Selama berada di dalam hotel, Tecky tetap merasa tak tenang karena kericuhan yang terjadi. Dari kamar hotel, ia bisa melihat jelas kepulan asap hitam di berbagai penjuru, bunyi ledakan sering terdengar, dan sirene ambulans terus berlalu-lalang.