SEMARANG, beritajateng.tv – Anggota Komisi VII DPR RI, Samuel Wattimena, mendorong Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang untuk menyusun perencanaan pariwisata yang lebih matang dan berkelanjutan.
Ia menegaskan bahwa kreativitas dalam menarik wisatawan memang penting, tetapi yang lebih krusial adalah bagaimana pariwisata mampu memberi dampak jangka panjang bagi pelaku industri kreatif lokal.
“Menarik wisatawan memang penting, tetapi yang harus di pikirkan adalah apa yang mereka dapatkan setelah datang, dan bagaimana sektor industri kreatif bisa ikut tumbuh,” kata Samuel saat menghadiri Ambarawa Painting On The Spot 2 di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jumat 23 Mei 2025 malam.
Samuel mengapresiasi kegiatan seni yang digagas Dinas Pariwisata (Disparta) Kabupaten Semarang tersebut.
Menurutnya, kegiatan yang melibatkan ratusan pelukis dari Jawa dan Bali itu berhasil mengangkat potensi wisata melalui pendekatan seni rupa. Ia menyebut kegiatan ini sebagai langkah positif dalam mengenalkan keindahan Ambarawa kepada publik.
BACA JUGA: DPRD Dukung Kabupaten Semarang Tuan Rumah Venue Cabor Porprov Jateng 2026
Namun, Samuel mengingatkan agar kegiatan serupa tidak berhenti sebagai acara sesaat tanpa tindak lanjut yang jelas.
“Kegiatan seperti ini jangan hanya bersifat seremonial. Harus ada konsep berkelanjutan agar dampaknya terasa bagi ekonomi masyarakat,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya mengintegrasikan kegiatan seni dengan pengembangan sektor UMKM dan industri kreatif lainnya. Menurutnya, pelaku seni, UMKM, dan sektor kreatif harus ikut merasakan manfaat dari geliat pariwisata yang terus berkembang.
“Ini menjadi pekerjaan rumah, baik bagi Dinas Pariwisata maupun Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Kabupaten Semarang, agar ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif bisa tumbuh berdampingan,” pungkasnya.
BACA JUGA: Ajak UMKM Melek Digital, DJP Jateng I Gelar Business Development Services
Demikian pula UMKM maupun sektor- sektor kreatif lainnya, yang selama ini juga hidup dari geliat industri dan dunia pariwisata yang ada. Sehingga inilah ‘pekerjaan rumah’ yang sesungguhnya.
“Baik untuk disparta maupun Komite Ekonomi Kreatif (KEK) di Kabupaten Semarang ini,” tegasnya. (*)
Editor: Farah Nazila