BLORA, 27/7 (BeritaJateng.tv) – Fenomena kartu tani di Jawa Tengah hingga saat ini masih terus menjadi permasalahan disetiap musim tanam tiba.
Terutama dikalangan petani yang ada di desa terpencil ataupun petani yang sudah lansia atau buta akan teknologi.
Politisi dari partai bergambar pohon beringin Firman Soebagyo menyoroti fenomena kartu tani yang ada di Jawa Tengah.
Ia mengatakan bahwa kartu tani itu tidak mempermudah para petani tapi justru mempersulit petani.
“Keberadaan Kartu Tani selama ini khususnya di Blora malah tidak membantu dan cenderung mempersulit petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi,” kata Firman anggota komisi IV DPR RI kepada awak media, Senin (25/7/2022) malam.
Menurutnya, persoalan pupuk bersubsidi, khususnya di Blora memang menjadi masalah klasik. Petani, lanjutnya, sangat kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi dikarenakan banyaknya persyaratan.
Kemudian pola pendiatribusiannya yang kurang pas. “Kehadiran Kartu Tani itu kan seharusnya menjadi jembatan bukan malah mempersulit,” tuturnya.
Seperti diketahui, sistem kartu tani yang bersarat rigid menjadi kendala untuk para petani. Khususnya di Kabupaten Blora yang notabene banyak petani konvensional.