“Selain pengerukan untuk menghadapi musim hujan, kami sebenarnya juga secara rutin melakukan saluran pembersihan dari sampah. Setiap hari, petugas kami membersihkan karena sampah mengakibatkan gangguan aliran,” tambahnya.
Hisam menambahkan, DPU Kota Semarang juga telah merehabilitasi sejumlah bakung yang telah rusak karena banjir di musim hujan. Dia mengaku, banjir yang terjadi di kota Semarang di musim hujan sudah cukup untuk membuat banyak tanggul rusak. Setidaknya, ada sekitar 60 titik tanggul yang diperbaiki untuk 2021.
“Tapi, itu perbaikan kecil, hanya memperbaiki titik yang rusak di sana, bukan perbaikan yang panjang,” tambahnya.
Secara terpisah, Walikota Semarang, kata Hendrar Prihadi, pemerintah kota telah menormalkan sejumlah saluran dan selokan. Antisipasi telah dilakukan oleh pemerintah kota sejak awal tahun.
Dia berharap pengerukan sedimentasi dan limbah yang telah dilakukan dapat mengantisipasi banjir di kota Lunpia.
“Insya Allah, semua telah melanjutkan. Mudah-mudahan mengantisipasi potensi banjir,” katanya.
Selain antisipasi potensi banjir, ia juga mengantisipasi potensi tanah longsor. DPU mengatakan dia telah memperbaiki semua talud pada titik yang pernah memiliki tanah longsor.
“Meski begitu, kami berharap komunitas akan berhati-hati. Di musim hujan, mereka masih harus waspada. Katakanlah jika hujannya berat, lebih baik pergi ke tetangga atau kerabat yang tempatnya tidak curam,” katanya. (AK / EL)