Saat menanggapi perihal tuntutan mana yang bisa dan tidak bisa aplikator penuhi, Heri tak bisa bicara banyak.
“Saya sendiri gak bisa bercerita, ini kan organisasi bisnis dan mitranya,” ungkap Heri.
BACA JUGA: Driver Keluhkan GrabBike Akses Hemat, Pemprov Jateng Bakal Pertemukan Mitra dengan Aplikator
Kendati begitu, Heri menegaskan tuntutan yang driver GrabBike sampaikan adalah hal yang wajar. Terlebih, perwakilan Grab menerima masukan dan tuntutan yang driver sampaikan.
“Tuntutan teman-teman mitra wajar, yang awalnya tidak berbayar menjadi berbayar. Dari empat tuntutan, itu wajar semuanya. Dari perwakilan Grab menerima, cuma kan harus pihaknya proses dan laporkan ke aplikasinya,” tutur Heri.
Untuk beberapa tuntutan seperti kebijakan slot dan double order, aplikator Grab mendapat tenggat waktu sepekan untuk memutuskan hal tersebut.
Heri pun berharap permasalahan ini bisa segera rampung dan tak ada pihak yang dirugikan.
“Harapannya tentu dari mitra begitu [yakni sepekan ke depan mendapat keputusan], tapi kan ada proses yang perlu mitra dan aplikator komunikasikan nanti. Ruang dialog terbuka, kami selalu menyediakan itu,” pungkas Heri. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi