Tahun 2004 silam, Sinoeng menjabat sebagai Kepala Subbidang Diklat BKD Provinsi Jawa Tengah.
Beberapa tahun setelahnya, jabatan Kepala Bagian Pengelolaan Informasi Biro Humas Setda Provinsi Jawa Tengah pun ia emban di tahun 2009.
Saat Ganjar Pranowo menjabat sebagai Gubernur di periode pertamanya, Sinoeng menjabat sebagai Kepala Biro Humas Setda Provinsi Jawa Tengah. Pada tahun 2017, ia mengemban jabatan sebagai Kepala Satpol PP Jawa Tengah.
Sebelum menjadi Pj Wali Kota Salatiga, Sinoeng sempat menjabat sebagai Pj Bupati Tegal pada 2018 silam.
Setelahnya, ia diangkat menjadi Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah.
Diketahui, karier Sinoeng sebagai Pj Wali Kota Salatiga tergolong cukup lama, yakni 22 Mei 2022 hingga 13 Desember 2023 lalu.
BACA JUGA: Maju Independen, Gimana Strategi Bima Eka Sakti Nyalon Pilbup Tegal?
Tak hanya Sinoeng, Bima Eka Sakti juga orang kepercayaan Ganjar yang sama-sama maju Pilkada lewat PDIP
Sebelumnya, Sinoeng telah mengembalikan berkas formulir pendaftaran bakal calon (Bacalon) Wali Kota Salatiga di Kantor DPC PDI Perjuangan pada Sabtu, 18 Mei 2024 lalu.
Pihaknya menyebut, kedatangannya ke Kantor DPC PDI Perjuangan Salatiga yaitu sebagai bentuk keseriusannya maju dalam kontestasi Pilwakot Salatiga 2024.
Sinoeng menyebut, apabila ia terpilih menjadi Wali Kota Salatiga, ia ingin mewujudkan visi Salatiga Kota Hati beriman, berkarakter serta berbasis budaya.
Setali tiga uang dengan Sinoeng, Bima Eka Sakti yang sebelumnya pernah menjadi ajudan Ganjar Pranowo pun ikut penjaringan Pilkada Kabupaten Tegal lewat PDIP.
Bima Eka Sakti mengembalikan formulir pendaftaran sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) Tegal di Panti Marhaen, Kota Semarang, pada Rabu, 29 Mei 2024 sore.
Waktu itu, Bima juga mengungkap alasannya memilih PDI Perjuangan. Menurut keterangannya, ia telah mengenal ideologi Partai Banteng itu sejak menjadi kaki tangan Ganjar Pranowo.
“PDIP sangat bersinggungan saat bertugas di ASN, karena beliau (Ganjar Pranowo) yang saya layani menggunakan PDIP. Tentu saya secara ideologi, bagaimana marhaenisme, dan perjuangan rakyat itu yang saya pegang,” akunya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi