Pendidikan

Dua Siswa Tak Naik Kelas, Daya Tampung SMP Negeri 1 Semarang di SPMB 2025 Berkurang

×

Dua Siswa Tak Naik Kelas, Daya Tampung SMP Negeri 1 Semarang di SPMB 2025 Berkurang

Sebarkan artikel ini
Dua Siswa Tak Naik Kelas, Daya Tampung SMPN 1 Semarang di SPMB 2025 Berkurang
Kepala SMP Negeri 1 Semarang, Siminto. (Ellya/beritajateng.tv)

BACA JUGA: SD Negeri di Kota Semarang Terancam Sepi Pendaftar SPMB 2025, Disdik: Tak Ada Jalur Offline

Siminto menjelaskan, kedua siswa tersebut tidak naik kelas bukan karena faktor akademis semata. Melainkan karena ketidakhadiran ekstrem sepanjang tahun ajaran 2024/2025.

“Anak-anak ini sejak awal semester sangat jarang hadir. Bahkan kami sudah melakukan visitasi ke rumah beberapa kali, tapi tetap tidak ada tanggapan. Mereka tidak mau kembali ke sekolah,” paparnya.

Menurut pengakuan orang tua, keinginan anak untuk sekolah sebenarnya ada. Namun pada kenyataannya di rumah hanya menghabiskan waktu untuk bermain game dan jarang bersosialisasi di lingkungan.

“Satu anak bahkan betul-betul menolak sekolah, meskipun sudah guru, wali kelas, dan BK rayu. Ini menjadi keprihatinan kami, karena kalau kami biarkan anak-anak seperti ini akan semakin jauh dari pendidikan,” imbuh Siminto.

Meski begitu, proses pendaftaran siswa baru tetap berjalan lancar. Tercatat jalur zonasi sudah mencatatkan 228 pendaftar, jalur prestasi 137 siswa, dan jalur afirmasi masing-masing 91 pendaftar di pilihan pertama dan 35 di pilihan kedua.

Sedangkan jalur mutasi dan inklusi masih menunjukkan pergerakan lambat dan pendaftaran masih berlangsung secara daring selama 24 jam.

“Kami juga sediakan posko, bukan untuk memberi saran jalur mana yang sebaiknya di ambil, karena itu bukan kewenangan kami. Tapi kalau ada yang butuh bantuan teknis, seperti kesulitan akses atau tak punya perangkat, kami bantu,” terangnya.

Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa seluruh guru dan staf telah kami imbau untuk menjaga netralitas serta tidak memberikan arahan dalam pemilihan sekolah atau jalur. Sejauh ini jumlah orang tua yang datang langsung ke sekolah untuk konsultasi diperkirakan mencapai 20 orang.

“Kalau jumlah yang datang sedikit, menurut saya justru menunjukkan masyarakat kita makin cerdas. Banyak yang sudah bisa mendaftar dari rumah. Tinggal input data, nilai langsung muncul,” tandasnya. (*)

 

Editor: Elly Amaliyah

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan