Program tersebut harapannya memperluas peluang pelatihan keahlian dan kerja sama pendidikan vokasi antara kedua negara.
“Untuk memperkuat hubungan dagang Inggris-Indonesia, penting bagi perusahaan Inggris memahami potensi besar yang dimiliki Jawa Tengah,” ujarnya.
BACA JUGA: Dubes Kunjungi Kantor Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi Dorong Rute Penerbangan ke Singapura
Beberapa perusahaan Inggris seperti HSBC, Prudential, Standard Chartered, Rentokil, dan Saniharto telah berinvestasi di wilayah ini. Harapannya langkah tersebut menjadi inspirasi bagi perusahaan Inggris lainnya untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan ekonomi Jawa Tengah.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, menyambut baik kunjungan Dubes Inggris ini dan menyebutnya sebagai momen istimewa.
Dia menilai pemilihan Kota Semarang sebagai tujuan kunjungan pertama merupakan bentuk pengakuan atas potensi besar daerah ini dalam inovasi lingkungan dan ekonomi hijau.
“Ini kesempatan langka. Kedutaan Inggris memilih Semarang sebagai kota pertama untuk memperkenalkan produk inovatif pengolahan sampah menjadi furnitur. Ini peluang ekonomi baru yang bisa dimanfaatkan masyarakat,” ungkapnya.
Agustina menjelaskan bahwa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, yang kini semakin penuh. Dapat menjadi sumber ekonomi baru jika limbahnya di olah menjadi produk ramah lingkungan seperti decking, kursi, rumah, dan perabot pengganti kayu.
“Olahan sampah ini anti rayap, anti lapuk, dan punya banyak keunggulan lain. Ini luar biasa-The Best!” tambahnya bersemangat.
Ia pun menutup dengan pesan optimistis “Pertanyaan ‘How to Save The World?’ bisa kita jawab mulai dari Semarang. Dengan dukungan teknologi dan kerja sama dari Pemerintah Inggris, kita bisa wujudkan kota berkelanjutan. Bersama, kita bisa!” ucapnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah













