SEMARANG, beritajateng.tv – Turunnya status dua bandara internasional di Jawa Tengah yaitu Bandara Ahmad Yani Semarang dan Adi Soemarmo Boyolali disinyalir akan berdampak ke berbagai sektor.
Tak hanya berdampak signifikan ke sektor ekonomi dan pariwisata. Turunnya status dua bandara tersebut ternyata dapat berdampak ke sektor ibadah, khususnya bagi umat Muslim.
Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Indonesia (Amphuri) Jateng memperkirakan, berubahnya status bandara internasional menjadi domestik dapat berpengaruh terhadap biaya umroh. Mereka memprediksi biaya umroh bagi umat Muslim di Jateng bisa meningkat sebesar 15 persen.
Alasannya, keberangkatan langsung dari Jateng menuju Jeddah, Arab Saudi belum pasti apakah masih tersedia atau tidak. Hal tersebut tentu bakal menambah biaya operasional untuk oper rute keberangkatan.
“Imbasnya tentu ada. Karena kami harus ke Jakarta atau Surabaya dulu biar bisa terbang ke Jeddah dari yang sebelumnya dari Soemarmo bisa langsung berangkat,” kata Sekretaris Amphuri Jateng, Muhammad Halim saat beritajateng.tv hubungi, Rabu, 8 Mei 2024.
BACA JUGA: Tak Hanya Ramadhan, Permintaan Umroh di Bulan Syawal juga Alami Peningkatan
Halim menjelaskan, oper rute keberangkatan akan menambah biaya sekitar 15 persen. Kenaikan biaya tersebut berasal dari tambahan biaya tiket pesawat atau bus dari Semarang ke bandara internasional terdekat, misal Yogyakarta, Jakarta atau Surabaya.
Ia menyebut, kenaikan biaya bahkan bisa mencapai Rp 2 juta perjamaahnya.