Penanaman Serentak
Terpisah, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menargetkan penanaman jagung seluas 1.400 hektare dengan estimasi panen mencapai 4.000 ton.
“Pada tahun 2025, Polri mendapatkan target penanaman jagung seluas 1.400 hektare. Jika target produksi satu juta ton per hektare tercapai, maka hasil panen diperkirakan mencapai 4.000 ton,” ujar Jendral Sigit saat melaksanakan penanaman jagung di lahan Perhutanan Sosial, Hutan Selo Lestari, Grobogan.
Jendaral Sigit menegaskan pentingnya membangun ekosistem pertanian berkelanjutan. Polri akan menggandeng koperasi, termasuk Koperasi Merah Putih, untuk memperkuat posisi tawar petani dan menjamin harga serapan hasil panen sesuai standar pemerintah.
“Kami sadar bahwa mewujudkan keunggulan pangan nasional bukanlah hal mudah. Tapi dengan sinergi seluruh elemen bangsa, saya yakin kita bisa,” katanya.
Jenderal Sigit mengajak para gubernur, bupati, wali kota, dan seluruh jajaran pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran. Demi mendukung program ketahanan pangan. Termasuk untuk land clearing, bantuan alat dan bibit, serta pembangunan gudang pangan berbasis blok standar.
“Polri adalah polisi rakyat yang harus selalu berada di tengah-tengah rakyat. Kami akan terus mengawal dan mendukung agenda pemerintah, termasuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia,” pungkasnya.
Beri Dampak Nyata
Sementara itu, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol M Syahduddi mengapresiasi langkah Agustina, Wali Kota Semarang yang memberikan dukungan nyata terhadap program ketahanan pangan. Melalui penambahan lahan penanaman jagung di sejumlah kecamatan di Kota Semarang.
“Alhamdulillah Bu Wali Kota juga sudah memberikan informasi kepada saya bahwa Insyaa Allah. Di beberapa wilayah kecamatan di Semarang ini juga akan ditambah beberapa lahan-lahan yang bisa kita kelola untuk penanaman jagung. Dan ini sangat kami apresiasi,” ujar Kombes Pol M Syahduddi.
Ia menilai komitmen Pemerintah Kota Semarang akan berdampak langsung pada peningkatan jumlah produksi jagung lokal tahun ini. Hal tersebut sejalan dengan upaya Polri dalam mendukung program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan pemerintah pusat.
“Artinya Bu Wali Kota juga memberikan perhatian serius terkait dengan program ini, dan harapannya tentu saja bisa menambah kuantitas dari pada jumlah panen jagung di Kota Semarang tahun 2025 ini,” pungkasnya.
Meski dikenal sebagai kota metropolitan dengan dominasi kawasan permukiman, industri, perdagangan, Semarang masih menyimpan kantong-kantong pertanian yang potensial. Melalui kolaborasi lintas sektor, komitmen yang kuat, dan semangat kemandirian, Kota Semarang membuktikan bahwa perannya dalam mendukung swasembada pangan tetap signifikan. (*)
Editor: Elly Amaliyah