“Bagi perusahaan besar, fenomena ini bukan masalah besar karena mereka sudah punya strategi untuk mengurangi biaya akibat keluar-masuknya karyawan,” ujarnya.
Namun berbeda dengan perusahan dengan skala menengah kecil. Menurut Wahyu, perusahaan dengan klasifikasi tersebut memiliki keterbatasan kontrak jangka panjang membuat potensi perpindahan karyawan lebih besar.
Meski demikian, hal ini bisa dilihat positif karena memacu persaingan antar perusahaan untuk terus melakukan inovasi ataupun perbaikan internal.
BACA JUGA: Terapkan Sistem Paperless, Career Center Udinus Kembali Gelar Job Fair Ke-26 Usai Vakum Dua Tahun
Menariknya, Wahyu menyebut job hugging akan selalu muncul dalam setiap siklus bisnis, baik dalam kondisi ekonomi lesu maupun saat booming.
“Fenomena ini sama seperti siklus bisnis. Bahkan ketika ekonomi tumbuh, pekerja bisa saja tetap bertahan karena merasa nyaman. Jadi tidak selalu mengarah ke kondisi krisis, tapi lebih pada kompleksitas variabel ekonomi yang saling terkait,” pungkasnya. (*)
Editor: Farah Nazila