Misalnya, dalam dialog terbuka itu ada masukan dari perwakilan Serikat Buruh dan Pekerja Kabupaten Kendal. Terutama terkait pendidikan vokasi untuk menunjang daya serap tenaga kerja asal Kendal.
Sebab, dengan adanya kawasan ekonomi khusus (KEK) di daerah tersebut, investasi yang masuk di Kendal ternilai tinggi, namun serapan tenaga kerja asal Kendal masih rendah.
Menanggapi hal itu, Luthfi menjelaskan, lowongan pekerjaan di wilayahnya memang masih banyak. Namun, perlu ada peningkatan kesiapan tenaga kerja untuk masuk ke industri. Oleh karena itu, Pemprov Jateng bersama kementerian terkait telah menyiapkan penambahan pendidikan vokasi dan Balai Latihan Kerja (BLK) sesuai kebutuhan industri.
BACA JUGA: Sebut Jalan Provinsi Jawa Tengah Terdapat 8 Ribu Lubang, Ahmad Luthfi: Sisa Seribu Belum Tertambal
Dalam kesempatan itu, Luthfi juga mendapatkan banyak masukan dari tokoh masyarakat dan tokoh agama berkaitan dengan pendidikan. Di antaranya terkait pentingnya pendidikan karakter, agama, serta insentif atau beasiswa untuk pengajar atau guru agama dan diniyah.
“Beasiswa untuk pesantren dan seluruh guru atau pengajar agama sudah ada programnya di bawah Biro Kesra (Pemprov Jateng). Untuk guru madin (madrasah diniyah) sedang dihitung. Nanti di koordinasikan dengan Pemkab,” ujarnya. (*)
Editor: Farah Nazila
Respon (2)