SEMARANG, beritajateng.tv – Calon Gubernur (Cagub) Jawa Tengah nomor urut 1, Andika Perkasa, menyebut akses internet provinsi ini paling rendah di Pulau Jawa. Pernyataan itu Andika lontarkan saat Debat Pilgub Jawa Tengah 2024 perdana yang berlangsung di Marina Convention Center, Kota Semarang, Rabu, 30 Oktober 2024 malam.
Dalam hal itu, Andika menyinggung program Mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, bertajuk ‘LaporGub!’ yang bisa warga andalkan kembali.
Ketika disinggung apakah membangkitkan aplikasi atau program ‘LaporGub!’ maupun peluncuran aplikasi lainnya merupakan pemborosan dana, Andika angkat bicara.
Saat konferensi pers, Andika pun membenarkan salah satu awak media yang menyebut pembuatan aplikasi baru menjadi salah satu lahan pemborosan dana, berdasarkan pernyataan Presiden RI ke-7, Joko Widodo.
“Itu betul sekali [pemborosan dana], karena membuat satu database dengan seluruh perangkatnya akan membutuhkan anggaran,” ungkap Andika.
Namun, kata Andika, pihaknya telah memiliki aplikasi, perangkat, beserta database tanpa harus membuat yang baru. Menurutnya, aplikasi itu hanya butuh penyempurnaan saja.
“Hanya memang tidak lagi aktif sejak, kalau nggak salah September 2023, kita melanjutkan dan kemudian menyempurnakan. Dalam hal apa? Banyak,”katanya.
Ia menyebut cyber security atau keamanan siber yang perlu pemerintah tingkatkan. Sehingga, katanya, pembuatan aplikasi baru untuk meningkatkan digitalisasi birokrasi tak mesti dilakukan.
“Salah satunya cyber security perlu kita tingkatkan. Akses dari masyarakat sendiri kita juga bisa, banyak detail yang bisa kita perbaiki tanpa memperbarui semuanya. Tapi disempurnakan itu harus. Itu lah yang menurut saya perlu jika kita mendapatkan amanah,” tandasnya.
Kedua pasangan calon (paslon), baik Andika-Hendi dan Luthfi-Yasin menyampaikan pandangan mereka tentang upaya memperkuat akses internet di desa-desa Jawa Tengah.