“Dari sisi moralitas, sebaiknya Pak Jokowi tidak perlu mengendorse seperti sedemikian rupa, kecuali sudah ditetapkan (Capres),” imbuhnya.
Presiden Obama Sebagai Role Model
Kisah Mantan Presiden Amerika Serikat, Obama, NHS sebut dapat menjadi role model. Presiden yang tergabung sebagai anggota Partai Demokrat di Amerika Serikat itu tetap mengusung Capres penggantinya dari partai. Namun, timing yang tepat menjadi perhatian khusus.
“Obama selepas dia jadi Presiden, dia punya tugas untuk mengampanyekan calon yang diusung oleh Partai Demokrat. Itu boleh. Tetapi yg lazim adalah bukan pada sebelum ditetapkannya, tetapi setelah ditetapkannya baru kampanye. Karena dia secara etika masih terikat sebagai public officer,” terangnya.
“Karena posisi Presiden sebagai negawaran, dia tidak bisa memihak kepada salah satu golongan. Tapi dia sebagai orang private di partainya punya keharusan sesuai dengan perintah partai. Tapi setelah di tetapkan sebagai Capres, bukan sebelum. Seluruh Presiden AS akan membantu calon yang diusung apalagi penggantinya dari partai itu,” imbuhnya.
NHS mengungkapkan persoalan ini tidak bersinggungan dengan hukum, namun masalah etika yang menyangkut hidup bernegara dan bermasyarakat. Baginya, seorang negarawan hendaknya mematuhi nilai-nilai etis dalam menjalankan jabatannya di kursi pemerintahan.
“Saya rasa ini soal etika. Dasar hukum ga ada, tetapi ini etika soal bermasyrakat dan bernegara. Etika ini ada TAP MPR Tahun ’98 yang masih berlaku,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi