Adapun pemetakan pembagian umur dari peserta campaign yang mengikuti terdiri atas 8 anak-anak yang berusia 4 sampai 11 tahun, 68 anak remaja yang berusia 12 sampai 68 tahun, 4 orang dewasa yang berusia 46-65 tahun. Sementara itu, peserta anak-anak banyak yang tertarik pada permainan lompat tali, peserta remaja paling banyak yang tertarik pada permainan dakon, dan peserta dewasa dan lansia paling banyak yang tertarik pada permainan sunda manda.
Peserta campaign yang berusia 41 tahun, Irwan, salah satu peserta yang mengikuti permainan tradisional lompat tali dan sunda manda terlihat sangat lihai saat bermain sunda manda 3 kali putaran bermain. Saat kami tanyai, bagaimana bisa beliau bermain sunda manda sejago itu, beliau menjawab, “ini kan permainan saya sewaktu dulu masih kecil. Jadi, ya … ada ingat dan jelas masih bisa.”
Walaupun kami lebih banyak menerima audiens pada kalangan remaja berusia 12 sampai 25 tahun. Kami justru melihat bahwa ternyata masih banyak remaja yang memiliki minat dan suka untuk bermain tradisional. Walau hanya beberapa menit saja di event car free day Simpang Lima Semarang.
Selanjutnya, kami tetap berharap bahwa permainan tradisional tetap eksis di kalangan generasi penerus bangsa. Hal tersebut agar permainan tradisional tidak asing dan terlupakan oleh generasi-generasi berikutnya. (*).
Editor: Andi Naga Wulan.