Uswatun menuturkan, pihaknya berkomitmen untuk mencegah adanya aksi perundungan hingga kekerasan di sekolah.
Antara lain melalui beberapa program yang sudah berjalan hingga saat ini, seperti Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK), Aksi Gotong Royong Mencegah Kekerasan dan Perundungan (Ayo Rukun), dan Program Zero Bullying dari Polda Jawa Tengah.
“Gerakan semuanya juga cukup masif, hanya memang kasus seperti ini tidak bisa selesai dalam satu tindakan pencegahan saja. Saran dan nasihat saja tidak cukup, tetapi juga harus dikolaborasikan dengan masyarakat,” tegas Uswatun.
BACA JUGA: Soroti Kasus Remaja Gangster di Semarang, Mbak Ita Minta Dinas Pendidikan Intensifkan Pendidikan Karakter
Ia berharap, tempat yang berpotensi membawa anak ke arah ke-mudharat-an bisa tersaring lagi.
Pihaknya mendorong peran orang tua untuk lebih mengawasi anak, khususnya pada saat libur panjang hendaknya untuk quality time bersama dengan anak.
“Hp itu kan sekarang ada fitur shareloc ya. Misalnya, ‘oke kamu boleh ke mana-mana, tapi live location dulu’. Itu komitmen, contoh pendidikan keluarga masing-masing ya,” tandas dia. (*)
Editor: Farah Nazila