“Kalau kita lihat di perencanaan anggaran sepertinya sama seperti tahun lalu. Tahun lalu anggaran kurang lebih Rp 10 miliar,” paparnya.
Suharsono mengatakan, Komisi C akan mengundang beberapa mitra dinas untuk persiapan pelaksanaan pekerjaan di awal tahun. Proyek-proyek besar, termasuk gedung Ki Narto Sabdo, sebisa mungkin harus bisa dilelangkan Januari – Februari untuk meminimalisir kemoloran pekeruaan.
“Kami sudah rencanakan untuk undang dinas-dinas antara lain DPU, Distaru, dan Disperkim untuk persiapan pelaksanaan pekerjaan awal tahun. Kami harap pekerjaan besar dilelang Januari – Februrari,” paparnya.
Menurutnya, Kota Semarang memang perlu memperbanyak gedung yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pertunjukan seni dan budaya. Gedung Ki Narto Sabdo ini nantinya sebagai aset pemkot untuk kegiatan kebudayaan di TBRS. Selama ini gedung tersebut dipakai untuk kegiatan pertemuan. Setelah pembangunan, gedung ini tentu akan memiliki fungsi yang lebih banyak.
“Kami harap ini bisa diselesaikan 2022 dan bisa mempunyai fungsi yang lebih luar biasa,” ujarnya.
Suharsono menambahkan, gedung ini memang didesain modern dengan kelengkapan panggung serta tribun penonton. Dia berharap, kehadiran gedung baru itu bisa semakin meningkatkan meningkatkan kegiatan seni dan budaya. Di sisi lain, pemkot akan lebih mempedulikan potensi seni budaya di Kota Semarang. (Ak/El)