IMK ini akan memberikan gambaran tentang kemampuan dan kesehatan ekonomi rumah tangga. Hal itu tercermin dari intensitas serta niat konsumen untuk menabung.
“Dengan IMK ini, kita akan lebih bisa memahami daya tahan ekonomi rumah tangga terhadap situasi ekonomi saat ini, termasuk dinamika simpanan perbankan ke depan,” jelasnya.
Kemudian, output SKP lainnya adalah IKK atau keputusan dan kemampuan menabung konsumen. IKK itu tentu saja tidak lepas dari persepsi konsumen atas kondisi ekonomi dan pendapatannya.
BACA JUGA: Rajin Menabung di Bank Jateng, Perangkat Desa di Cilacap Ini Bawa Pulang Xpander
“Informasi ini penting untuk memahami arah perkembangan ekonomi ke depan. Mengingat, persepsi konsumen dapat mempengaruhi keputusannya melakukan konsumsi, menabung, dan investasi,” ujarnya.
Ia menambahkan, konsumen yang lebih optimis terhadap prospek ekonomi, stabilitas pekerjaan dan pendapatan rumah tangganya di masa mendatang, berpotensi memperkuat konsumsinya terutama barang-barang tahan lama.
“Hal ini selanjutnya berdampak positif bagi laju pertumbuhan ekonomi, karena konsumsi masyarakat merupakan kontributor terbesar perekonomian nasional,” imbuhnya.
“Melalui informasi tersebut, LPS dapat menyusun respons yang lebih baik. Hal itu untuk memastikan langkah-langkah mitigasi yang optimal dalam melaksanakan fungsinya dalam menjamin simpanan nasabah dan melaksanakan resolusi bank,” pungkas Purbaya (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi