Gaya Hidup

Gen Z Padati International Mask Festival 2025 di Solo, Ternyata Demi Nonton Konser Banda Neira

×

Gen Z Padati International Mask Festival 2025 di Solo, Ternyata Demi Nonton Konser Banda Neira

Sebarkan artikel ini
International Mask Festival 2025
Suasana halaman Balai Kota Surakarta saat International Mask Festival (IMF) 2025 yang dipenuhi anak-anak muda, Jumat, 14 November 2025. (Yuni Esa Anugrah/beritajateng.tv)

SOLO, beritajateng.tv – Ada fenomena menarik di hari pertama International Mask Festival (IMF) tahun 2025 ini. Kehadiran Gen Z tampak memadati area festival di Pendhapi Gede Balai Kota Surakarta sejak sore hari.

Acara tersebut diselenggarakan selama dua hari, 14-15 November 2025, dengan menampilkan delegasi tarian topeng dari 15 daerah di Indonesia dan 6 delegasi internasional dari Korea Selatan, Myanmar, Taiwan, Hongkong, dan Malaysia.

Namun, kehadiran Gen Z yang memadati area festival sejak sore pada Jumat, 14 November 2025 bukan sepenuhnya karena ketertarikan terhadap seni topeng, melainkan karena kehadiran musisi Banda Neira.

BACA JUGA: Kenang Satu Abad Pramoedya Ananta Toer, Anak Muda Semarang Hias 100 Topeng dari Koran Bekas

Sejak pukul 16.00 WIB, lapangan di sekitar Pendhapi Gede sudah dipenuhi anak-anak muda. Mereka duduk santai di atas rumput yang dihias puluhan instalasi topeng raksasa dari berbagai daerah di Indonesia. Suasana festival tampak hidup, penuh warna, dan menjadi spot foto favorit para pengunjung.

Namun, saat open gate sekitar pukul 17.30 WIB, ratusan Gen Z serentak menyerbu area dalam Pendhapi untuk mengamankan spot terbaik demi menonton Banda Neira yang dijadwalkan tampil malam hari.

Datang ke International Mask Festival 2025 karena Banda Neira

Zahra (23), mahasiswa FIB Universitas Airlangga, mengaku awalnya tidak tahu tentang IMF hingga melihat pengumuman penampilan Banda Neira.

“Ke sini awalnya karena diajakin teman nonton konser Banda Neira. Jujur aku enggak tahu ada festival ini. Tapi setelah lihat-lihat ternyata menarik juga, banyak topeng dari berbagai daerah,” ujarnya.

Hal serupa disampaikan Nafis (19), mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Ia datang murni untuk menonton musisi favoritnya.

“Aku ke sini karena Banda Neira aja, tapi festivalnya bagus sih. Banyak yang menarik karena aku pertama datang ke festival,” katanya.

Sementara itu, Ade (22) dan Indira (22), mahasiswa Fakultas Pertanian UNS, menilai IMF memang menarik. Namun kehadiran Banda Neira menjadi pemicu utama yang akhirnya membuat mereka benar-benar datang.

BACA JUGA: Festival Wayang Semesta Hadir di Simpang Lima, Nunung dan Cak Lontong Siap Hibur Warga Semarang

“Sebenernya tertarik sama festivalnya, tapi jujur yang bikin yakin datang tuh karena Banda Neira,” ungkap Ade.

“Kalau saya cuma tahu beberapa lagu Banda Neira, jadi lebij tertarik ke festivalnya. Tadi juga lihat penampilan reog,” tambah Indira.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan