SEMARANG, beritajateng.tv – Nama Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka, santer terdengar akan menggantikan Airlangga Hartanto sebagai Ketua Umum (Ketum) Golkar.
Terlebih, ramai beredar flyer atau poster bertajuk ‘Deklarasi Gibran Rakabuming Raka For Ketum Golkar Tahun 2024-2029’ bikinan Koalisi Muda Pembaharuan Golkar (KMPG) di media sosial.
Menanggapi hal itu, pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip), Wahid Abdulrahman, angkat bicara.
Saat beritajateng.tv hubungi pada Selasa, 13 Agustus 2024, Wahid menyebut baik Gibran maupun Presiden RI Joko Widodo sekalipun mempunyai peluang menjadi Ketua Umum Golkar.
“Memang siapa pun itu, semua punya kepentingan untuk menarik Golkar, ya. Istilahnya menguasai atau memiliki saham di sana. Pak Jokowi atau Gibran itu sudah lama diisukan masuk ke dalam Golkar atau di-Golkar-kan,” terang Wahid.
Kendati begitu, Wahid justru mempertanyakan kaderisasi Golkar, yang ia kenal baik sejak zaman dahulu, apabila yang menjadi Ketum nantinya ialah Gibran maupun Jokowi.
“Golkar itu kan partai yang sudah lama. Kaderisasinya ditata dengan baik, pola interaksi dengan penguasa juga bisa bermain cantik. Apakah bisa dengan mudah Gibran atau Pak Jokowi untuk menjadi Ketum Golkar?” tanya Wahid.
Sehingga, Wahid menegaskan dirinya yakin Partai Golkar masih memegang teguh idealismenya. Utamanya, dalam menentukan kader-kadernya untuk menggantikan kursi Ketum Airlangga Hartanto.
“Saya kira kader Golkar masih punya idealismelah. Bisa jadi nanti titik temunya adalah orang dekat Pak Jokowi, sekaligus yang kemarin juga berkeringat dalam proses pemenangan Prabowo-Gibran,“ ucap Wahid.
Wahid sebut niretika jika Gibran atau Jokowi maju sebagai Ketum Golkar
Meskipun tak menutup peluang bagi Gibran maupun Jokowi sebagai Ketum Golkar, namun Wahid menilai hal itu niretika jika benar terjadi.
“Itu di luar standar, etika, maupun norma jika secara kencang begitu dipaksakan Mas Gibran [sebagai Ketum Golkar]. Meskipun ada suara di internal, tapi saya meyakini Golkar masih punya standar kaderisasi yang baik,” tegas Wahid.
Sementara itu, nama Menteri Investasi RI, Bahlil Lahadalia, dan Loyalis Jokowi, Agus Gumiwang, Wahid sebut bisa menjadi alternatif pengganti Airlangga Hartanto.