Seismogram erupsi Gunung Anak Krakatau
Seismogram merekam erupsi gunung tersebut. Amplitudo maksimum 63 milimeter dan durasi lebih kurang 41 detik
Adapun kolom abu berwarna hitam dengan intensitas tebal dari gunung tersebut condong mengarah ke barat laut.
Di samping itu, Aflah Efendi selaku Pelaksana tugas Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap erupsi tersebut.
“Atas adanya erupsi aktifitas Gunung Anak Krakatau kami berharap masyarakat yang tinggal di daerah pesisir pantai dan Pulau Sebesi selalu waspada terhadap dampak letusan gunung tersebut,” terangnya.
Sebagai informasi, karakter letusan gunung tersebut berupa erupsi eksplosif. Selain itu juga erupsi efusif dengan waktu istirahat letusannya berkisar antara satu sampai enam tahun.
BACA JUGA: Gunung Marapi Meletus, Ini Dampak Negatifnya
Karakter tersebut diketahui sejak kelahiran Gunung Anak Krakatau pada Juni 1927 hingga saat ini, erupsi berulang kali terjadi. Sehingga gunung yang berada di Kabupaten Lampung Selatan itu tumbuh semakin besar dan tinggi.(*)