SEMARANG, beritajateng.tv – Kawasan Kota Lama Semarang seolah tak pernah henti berbenah. Setelah program revitalisasi oleh Pemerintah Kota Semarang, kehadiran kafe-kafe aestetik nan instragamable semakin menjamur di setiap sudut Kota Lama. Salah satunya ialah Latar Kota by Banaran.
Latar Kota by Banaran terletak di Jalan Empu Tantular, Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara. Sesuai dengan namanya, latar berarti halaman, dan kota menunjukkan lokasinya berada di kota. Sehingga Latar Kota menghadirkan ciri khas yaitu lahan parkir yang sangat luas.
“Latar Kota merupakan brand baru dari Banaran. Jadi kami tetap membawa nama Banaran tapi tetap menyesuaikan dengan sekitar, jadilah Latar Kota by Banaran,” kata General Manager Kampoeng Kopi Banaran dan Unit Produk Hilir (UPH) Didik Maryono kepada beritajateng.tv.
Menghadirkan bangunan dengan nuansa vintage industrial, Latar Kota seolah menyatu dengan konsep Kota Lama yang memang mengusung bangunan khas peninggalan Belanda. Namun siapa sangka, bahwa awalnya konsep yang ingin mereka usung ialah industrial modern.
“Jadi kami awalnya punya desain bangunannya industrial modern dengan full kaca, tapi kemarin oleh pengelola Kota Lama yang diketuai Ibu Walikota tidak boleh karena konsepnya harus sesuai dengan area sekitar,” ungkap Didik.
Lanjut Didik, setelah sempat terjadi pergantian desain beberapa kali akhirnya terbentuk bangunan seperti sekarang, dengan konsep bangunan lama ala jaman belanda.
“Meski beberapa kali koreksi tapi kami tidak kesulitan, dari Pemkot juga sangat mendukung di mana semua pihak ingin area ini bersih untuk menambah daya tarik Kota Lama,” lanjutnya.
Latar Kota by Banaran, Pemanfaatan Aset Perusahaan
Kehadiran Latar Kota sendiri merupakan salah satu bentuk mengembangkan bisnis restoran oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX. Pihak mereka memanfaatkan aset tersebut yang berlokasi di kawasan Kota Lama Semarang. Hal itu sekaligus bertepatan dengan Pemkot Semarang yang ingin menghidupkan Kota Lama sebagai ikon Kota Semarang.
“Sejalan dengan program dari Kementerian BUMN yaitu mengoptimalisasi aset BUMN yang tidak produktif, termasuk salah satunya di sini,” ujar Didik.
Pembangunan sejak tanggal 19 Oktober 2022, Latar Kota by Banaran baru melaksanakan soft opening pada tanggal 23 Desember 2022 lalu. Belum genap berusia setengah tahun, Didik berharap Latar Kota mampu meramaikan industri hiburan di Kawasan Kota Lama.
“Harapannya kita bisa menjadi pintu masuk Kota Lama, didukung kita punya halaman yang luas, fasilitas lengkap, harga kompetitif, menu variatif, dan tempat eksotis,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi