Agar serangan hama ini tidak mengganggu ketahanan pangan, maka hari ini pihaknya melangsungkan gerdal hama tikus.
“Ini serentak di lima kecamatan yang lahan pertaniannya sudah terdampak dan merugikan petani,” katanya.
Guna memutus rantai serangan hama tikus, masih lanjut bupati, selain gerdal serentak dengan gropyokan juga akan berlangsung pola tanam secara serentak dan menghindari tanam sporadis.
BACA JUGA: Dampak Hama Tikus, Pemdes Banyubiru Semarang Minta Keringanan Pembayaran PBB
Sehingga, hama tikus tidak akan berpindah-pindah mencari tanaman padi yang bisa jadi sasaran serangan.
“Guna membantu para petani terdampak, Pemkab Semarang menyiapkan bantuan bibit, pupuk, pestisida, dan rumah burung hantu (rubuha),” jelas Ngesti.
Sementara itu, dalam penilaian lomba gerdal hama tikus ini, Gapoktan Karya Makmur, Desa Brongkol, Kecamatan Jambu, menjadi juara I dengan hasil tangkapan mencapai 835 ekor tikus.
Berikutnya, Kelompok Tani Maju Dusun Demakan, Desa/Kecamatan Banyubiru, dengan tangkapan 492 ekor sebagai juara II. Sedangkan Kelompok Tani Handahani Dusun Deles, Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru. dengan tangkapan 390 ekor sebagai juara III. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi
Respon (2)