“Saya membentuk sekitar 700-an UPZ masjid sudah menjadi hal yang biasa, tapi ini justru menjadi luar biasa,” terang Arnaz.
Arnaz membeberkan bahwa ide awal pembentukan UPZ musisi ini berawal dari obrolan biasa, lalu direspon baik oleh para musisi. “Kemarin saat berdiskusi, mereka bilang oh ternyata (zakat) cuma 2.5 persen ya,” sambungnya.
Lebih lanjut Arnaz menjelaskan kedepan pihaknya bersama Forkoms akan banyak berkolaborasi dalam kegiatan sosial dalam membantu pemerintah Kota Semarang dalam percepatan pengentasan kemiskinan di Kota Semarang.
Apabila ada yang membutuhkan bantuan, tidak tiba-tiba membuat charity, tapi sudah dilakukan dengan pengumpulan zakat secara kolektif dan kontinyu melalui UPZ yang sudah d bentuk dan ini jelas akan sangat membantu.
Arnaz juga mengharap setelah bergabungnya para musisi menjadi UPZ Baznas Kota Semarang, nantinya dapat diikuti para milenial lain.
“Semoga ini menjadi keberkahan untuk kita semua,” pungkas Arnaz. (Ak/El)