Untuk mengatasi persoalan distribusi, Sunan mengaku telah berkomunikasi dengan Jawa Tengah Agri Berdikari (JTAB). Ia berharap ke depan setiap provinsi dapat memenuhi kebutuhan cabainya secara mandiri. Petarung Sejati, kata dia, juga siap membantu pemerintah dengan menyediakan cabai murah guna meredam gejolak harga.
“Saya akan instruksikan seluruh 15 kabupaten/kota setiap panen agar di prioritaskan untuk memenuhi kebutuhan Jawa Tengah terlebih dahulu. Insyaallah tidak lama lagi, mungkin sekitar seminggu ke depan, harga bisa stabil di bawah Rp60.000,” ucapnya optimistis.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng, July Emmylia, menyatakan pihaknya akan memperketat pemantauan stok dan harga cabai serta bahan pokok lainnya guna menjaga stabilitas pasokan dan melindungi konsumen menjelang Nataru.
BACA JUGA: TPID Jateng Turun Tangan Stabilkan Harga Cabai Lewat Operasi Pasar
Sebagai langkah pengendalian harga, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng mengandalkan aplikasi Sejagat, yakni sistem pemantauan ketersediaan stok dan disparitas harga bahan pokok. Melalui aplikasi tersebut, kondisi pasar dapat dipantau secara real-time.
“Ketika terjadi disparitas harga yang tinggi, kami menegur kontributor untuk mengecek langsung ke lapangan. Jika memang karena ketersediaan berkurang, kami akan melakukan intervensi. Itu terus kami lakukan melalui pemantauan di Sejagat,” kata Emmy. (*)
Editor: Farah Nazila













