SEMARANG, beritajateng.tv – Tanggal 10 September diperingati sebagai Hari Pencegahan Bunuh Diri tiap tahunnya. Dalam era digital yang semakin berkembang, tak memungkiri jika tantangan psikologis bagi generasi muda semakin kompleks.
Psikolog RS Elizabeth Semarang, Probowati Tjondronegoro, mengungkap salah satu masalah utama psikologis yang mendorong tingginya angka bunuh diri adalah tekanan dari dunia luar yang sangat berat, terutama bagi generasi Z (Gen Z).
Menurut Probowati, Gen Z sering kali berhadapan pada tuntutan dan informasi yang tak henti-hentinya, yang pada akhirnya melebihi kekuatan diri mereka sendiri.
“Stressor Gen Z dari dunia luar berat sekali; mereka harus bisa ini, bisa itu, harus berlaku begini. Sehingga mereka kadang-kadang tidak sadar akan kekuatanya sendiri,” jelas Probowati kepada beritajateng.tv, Selasa, 10 September 2024.
Selain itu, Probowati turut menyoroti begitu banyaknya informasi yang beredar tentang seseorang bunuh diri, yang terkadang menampilkan secara eksplisit cara seseorang bunuh diri.
Hal tersebut nantinya berbahaya jika diketahui oleh individu yang merasa putus asa. Karena mereka mulai melihat tindakan tersebut sebagai solusi yang bisa diterima.