“Program ini dapat menjadi sebuah upaya untuk mengolah sampah yang ada di TPA yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk mewujudkan bumi bersih dan lebih sehat. Selain itu juga kegiatan ini perlu didukung supaya sungai dapat menjadi bersih,” tegasnya.
Untuk itu Hendi pun memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung pegembangan pemanfaatan eco enzyme di Kota Semarang, termasuk keluarga besar Gereja Kebon Dalem pada hari itu.
“Ada hal yang nggak nyaman karena banyak sampah dan dibuang sembarangan. Maka saya memberi apresiasi atas keseriusan romo dan jemaat yang menggerakkan masyarakat untuk memanfaatkan cairan eco enzyme untuk menjernihkan Kali Semarang ini, ternyata bahannya istimewa,” imbuhnya.
Maka dari itu dirinya berharap jika kegiatan positif yang dihadirinya kali itu dapat dikembangkan untuk bisa dilakukan bersama elemen masyarakat lainnya. Hal itu disampaikannya mengingat pentingnya menemukan solusi pengolahan produksi sampah organik bagi Kota Semarang, dimana salah satunya dengan melalui produksi eco enzym.
Sementara itu, Pemerintah Kota Semarang juga telah memiliki program lain terkait eco enzym yaitu Bank Eco Enzym, selain dapat mengurangi sampah organik, juga berfungsi untuk menghilangkang bau tidak sedap akibat adanya tumpukan sampah di TPS. (Ak/El)