Kemudian, Sejati Inspirasi yang melibatkan orang tua siswa yang sukses di bidangnya untuk berbagi pengalaman profesi, seperti dokter atau wirausaha, agar anak-anak termotivasi meraih cita-cita.
Sejati Berkarakter, siswa diajak berkarya dengan bahan sederhana dari lingkungan, misalnya membuat mainan tradisional dari batang pisang. Hasilnya kemudian dituliskan kembali sehingga mengasah literasi dan numerasi.
Khusus untuk kelas IV dan V, ia memiliki program Sejati IPTEK yang bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk mengenalkan teknologi, termasuk pelatihan coding dan pengenalan Artificial Intelligence (AI).
BACA JUGA: Dua Pekan Program MBG Berjalan, Begini Kebiasaan Berbeda Sebagian Murid SDN Ungaran 02
Tak hanya literasi, numerasi juga mendapat perhatian. SDN Jatisari memiliki Pojok Baca hasil kolaborasi dengan Bank Indonesia (BI). Di sini tersedia buku dan permainan edukatif tentang mata uang rupiah, seperti tangga berhitung untuk melatih penjumlahan.
“Anak-anak belajar sambil bermain, mengenal mata uang sekaligus melatih berhitung,” kata Lia.
Selain fokus pada akademik, Lia juga mengedepankan nilai keberagaman. Di sekolahnya terdapat siswa dari berbagai latar agama. Tanpa mengandalkan dana BOS, Lia berhasil membangun dua tempat ibadah berdampingan, musala untuk siswa muslim dan ruang ibadah untuk siswa nonmuslim.
“Keberagaman umat beragama itu, ketika kita saling menghargai, maka persatuan akan semakin kokoh,” pungkasnya. (*)
Editor: Farah Nazila