Ia pun mengisahkan, kantin besutannya pernah hampir berhenti lantaran kehabisan dana. Namun, seakan mendapat dukungan semesta, mereka bertemu Hendrar Priadi tanpa sengaja.
“Kita meeting di rumah makan, kebetulan waktu itu kita mau tutup karena nggak ada donatur. Tiba-tiba ada orang ngasih donasi. Orang itu Pak Hendi. Kejadian itu bikin saya semangat kalau punya niat baik pasti semesta mendukung,” sambungnya.
Kantin Kebajikan ingin bangun yayasan agar bisa bertahan lama
Mampu bertahan 8 tahun saja sudah di luar bayangannya dulu. Awalnya, ia berpikir jika program berbagi seperti ini mungkin hanya bertahan seumur jagung.
“Saya menduga kegiatan kami hanya bertahan 6 bulanan. Kantinnya mau tutup malah ada yang bantu,” tuturnya.
Suka duka tentu mewarnai perjalanan Kantin Kebajikan selama 8 tahun ini. Bahkan, dana untuk hari-hari berikutnya kadang masih tak menentu.
BACA JUGA: Peringati May Day 2023, Bupati Semarang Makan Siang Bersama Buruh di Kantin Perusahaan
Meski begitu, Agung selalu percaya jika kebaikan pasti ada jalannya. Ia pun mulai merajut mimpi yang lebih besar lagi untuk ke depannya.
Salah satu cara itu, Agung berencana mendirikan yayasan. Sehingga, keuangan yayasan bisa lebih terjamin dan Kantin Kebajikan bisa berumur lebih panjang.
“Harapannya 72 tahun nanti kami masih bertahan, kami ingin kegiatan ini punya nafas lebih panjang,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi