Sikap Proaktif IDI adalah upaya untuk membuka suatu transparansi peran dokter dalam menjejak pengabdian di masyarakat lebih luas dengan tidak melupakan nilai-nilai etik kesejawatan dan perubahan sosial di masyarakat. Beberapa topik yang menjadi pembahasan utama dalam pertemuan ini antara lain; Telemedicine, Peran dokter pada posisi emergensi, dan informed consent (semua tindakan medis pada pasien) dan prinsip otonomi pasien.
Sementara itu, Dr. dr. Eka Ginanjar., Sp. PD dari Bidang Hubungan Internasional PB IDI mengatakan, pertemuan ini merupakan salah satu tindak lanjut dari Deklarasi Bersama WHO di Jenewa, Swiss bulan Mei lalu. Selain menyusun Bersama Kode Etik Kedokteran Internasional ini sebagai bagian dari pelrindungan dan keselamatan pasien dan masyarakat. Acara ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan IDI di dunia Internasional.
Selain IDI yang menjadi asosisasi dokter resmi dari Indonesia yang diakui dunia, World Medical Association juga mengundang 15 asosiasi dokter resmi dari 15 negara lainnya. Selain aktif terlibat dalam penyusunan Kode Etik Kedokteran Internasional ini, PB IDI juga akan menjadi tuan rumah konferensi Asosiasi Dokter Sedunia (World Medical Association) di Jakarta pada bulan Juli mendatang. (*)
editor: ricky fitriyanto