Jateng

Iklim Jawa Tengah Disebut Kian Kondusif untuk Perempuan Penghayat Kepercayaan

×

Iklim Jawa Tengah Disebut Kian Kondusif untuk Perempuan Penghayat Kepercayaan

Sebarkan artikel ini
seminar
Kegiatan seminar 'Parenting Pra-Nikah Puan Hayati Jawa Tengah', di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Sabtu 15 November 2025. (Bowo Pribadi/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv — Kondisi perempuan penghayat kepercayaan di Jawa Tengah dinilai semakin kondusif meski mereka masih menghadapi tekanan sosial dan bullying di masyarakat. Ketua Perempuan Penghayat Kepercayaan (Puan Hayati) Jawa Tengah, Dwi Setiyani Utami, menegaskan bahwa bentuk tekanan yang paling sering mereka alami adalah pemaksaan.

“Kami akui masih ada, dan yang paling sering itu pemaksaan,” ujarnya dalam seminar Parenting Pra-Nikah Puan Hayati Jawa Tengah di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Sabtu 15 November 2025.

Ia mencontohkan persoalan pengisian kolom agama di KTP yang masih sejumlah perempuan penghayat kepercayaan alami. Meski begitu, ia menilai situasi di Jawa Tengah kini jauh lebih baik daripada beberapa tahun sebelumnya.

Dwi menyebut tekanan sosial yang mereka hadapi masih besar. Termasuk kasus di Kabupaten Banyumas, ketika seorang perempuan penghayat di paksa mengubah status agamanya di KTP.

BACA JUGA: Lewat Usaha Pertanian-Peternakan, PT PNM Dorong 920 Ribu Kelompok Tani Perempuan Dukung MBG

Melihat kondisi tersebut, Puan Hayati terus memperkuat solidaritas dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat. “Kami mengenalkan bahwa ajaran kami berbudi luhur dan positif, serta selaras dengan hak dan kewajiban sebagai warga negara,” tegasnya.

Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPPA, Amurwani Dwi Lestariningsih, mengapresiasi kegiatan Puan Hayati. Menurutnya, pemahaman pranikah penting bagi perempuan, termasuk perempuan penghayat kepercayaan, karena dapat mengurangi potensi ketidakharmonisan keluarga yang berdampak langsung pada anak.

Sementara itu, Dirjen Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan, Restu Gunawan, mendorong para penghayat kepercayaan untuk tidak minder. Ia menegaskan bahwa mereka harus percaya diri agar bisa berkontribusi nyata dalam pembangunan bangsa.

“Pemerintah mendukung keberadaan penghayat kepercayaan. Sudah ada Perpres terkait pemenuhan hak-hak mereka dan prosesnya masih berjalan,” ujarnya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan