SEMARANG, beritajateng.tv – Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPD GMNI) Jawa Tengah menegaskan tidak akan menghadiri kongres DPP GMNI selama masih ada dualisme kepengurusan.
Ketua DPD GMNI Jawa Tengah, Andi Harisa Pane, mengatakan pihaknya menyayangkan terjadinya dualisme kepengurusan di tubuh GMNI. Yakni, kepengurusan antara DPP Imanuel dan DPP Arjuna.
Karena itu, GMNI Jawa Tengah mengambil sikap untuk tidak mengakui dan tidak akan menghadiri kongres yang diinisisi oleh salah satu pihak.
“Kami menolak dualisme kepemimpinan dalam tubuh GMNI dan kami tidak akan ikut serta apabila kongres hanya diselenggarakan hanya oleh salah satu DPP, baik DPP Arjuna atau DPP Imanuel,” kata Andi saat beritajateng.tv hubungi, Kamis, 13 Februari 2025.
BACA JUGA: Ribuan Kader Alumni GMNI Ziarah ke Makam Bung Karno, Ini Pesan Bambang Pacul
Andi menjelaskan, dualisme DPP GMNI telah berjalan cukup lama, yaitu hampir 6 tahun sejak berlangsungnya kongres Ambon 2019 silam.
Ia pun menyayangkan dualisme yang berlarut-larut ini. Pasalnya, adanya dualisme kepengurusan menghambat jalannya roda organisasi dan kaderisasi GMNI. Dualisme bahkan berakibat pada narasi perpecahan di tingkatan daerah.
“Dualisme yang terjadi antara Arjuna-Imanuel hanya mengakibatkan residu yang kurang baik di tingkat daerah, serta hanya memicu narasi perpecahan dan bukan progresifitas dalam internal gerakan,” tambahnya.
GMNI Jawa Tengah desak kongres persatuan
Lebih jauh, kisruh kepengurusan di tubuh GMNI ternyata berbuntut panjang. Rabu kemarin, sebanyak 70 orang yang terdiri dari pengurus dan anggota 23 DPC GMNI se-Jawa Tengah menggelar aksi pernyataan sikap.