Jateng

Indeks Pembangunan Manusia Jateng Terendah di Pulau Jawa, Begini Saran Profesor FEB Undip

×

Indeks Pembangunan Manusia Jateng Terendah di Pulau Jawa, Begini Saran Profesor FEB Undip

Sebarkan artikel ini
Indeks Pembangunan Manusia
Guru Besar Bidang Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Diponegoro, Akhmad Syakir Kurnia, saat beritajateng.tv jumpai usai menghadiri Focus Group Discussion bertema "Ketahanan Ekonomi Jateng di Masa Sableng" pada Rabu, 16 Juli 2025. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

Jateng perlu jaga sumber pertumbuhan ekonomi, jangan hanya andalkan investasi fisik

Lebih lanjut, Syakir turut menyoroti pertumbuan ekonomi Jateng yang masih di bawah 5 persen. Ia menerangkan, untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi, penting bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng menjaga sumber-sumber penting.

“Harus jaga sumber-sumber pertumbuhan ekonomi, sumber pertumbuhan tradisional, konvensional, investasi. Tapi jangan bertumpu hanya investasi fisik saja, investasi modal manusia, investasi pada modal sosial, dan kelembagaan itu harus menjadi faktor,” ungkap dia.

Menurutnya, mengejar pertumbuhan ekonomi tak berbeda dengan berlari lebih cepat.

BACA JUGA: Indeks Keselamatan Jurnalis “Agak Terlindungi”, Serangan Digital ke Media Siber: Kekerasan Atas Pers

“Pertumbuhan ekonomi Jateng masih di bawah 5 persen, 2024 itu hanya 4,95 persen. Bercita-cita untuk tumbuh 6-7 persen itu sama seperti kita berlari lebih cepat ya, karena pertumbuhan ekonomi itu ibarat orang lari. Maka pertanyaannya, apakah kita punya kemampuan untuk berlari lebih cepat? Jangan-jangan kita obesitas,” terangnya.

Syakir menuturkan, penting untuk melihat kapasitas maupun kemampuan Jateng untuk mengejar laju pertumbuhan ekonomi.

“Kalau memaksa obesitas secara jangka pendek lari lebih cepat mungkin bisa, tapi seberapa lama dia tahan untuk bisa lari? Jangan-jangan belum sampai ke tujuannya itu sudah pingsan. Oleh karena itu kita harus menengok kapasitas untuk kita tumbuh; apakah cukup untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kita atau tidak,” pungkas Syakir. (*)

Editor: Mu’ammar R. Qadafi

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan