SEMARANG, 11/2 (beritajateng.tv) – Konflik yang terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo diyakini bakal mempengaruhi elektabilitas Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Pengamat politik Jamiluddin Ritonga mengungkapkan elektabilitas Ganjar bakal anjlok setelah adanya kejadian tersebut.
“Elektabilitas Ganjar diperkirakan akan melorot. Kejadian ini memperlihatkan kepemimpinan Ganjar Pranowo yang sesungguhnya,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (11/2/2022).
Dia menambahkan, dengan adanya insiden di Desa Wadas yang sekaligus merupakan kampung halaman Ganjar akan mengungkap kepemimpinan Ganjar Pranowo bertolak belakang dengan pencitraannya selama ini di media sosial.
“Masyarakat menjadi tahu, Ganjar bukanlah sosok yang berpihak kepada rakyat, bahkan terkesan berpihak pada investor. Kesan dekat dengan rakyat yang selama ini ditanamkan menjadi sirna,” ujarnya.
Menurutnya, perubahan kesan seperti ini yang membuat elektabilitas Ganjar menurun. Kondisi tersebut juga tidak menguntungkan Ganjar dalam upaya meyakinkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk mengusungnya menjadi capres. Jamiluddin menilai Megawati berpeluang memilih Puan Maharani pada Pilpres 2024.
Ia juga menyebut Ganjar tak akan dilirik oleh partai lain. Meski Ganjar telah melayangkan permohonan maaf kepada warga Desa Wadas, Jamiluddin meyakini kalau peristiwa itu telah mengubah kesan di masyarakat.
Sebelumnya insiden Wadas terjadi karena adanya penangkapan oleh polisi terhadap warga yang menolak tambang andesit di desa tersebut. Ratusan polisi juga mengawal pengukuran tanah milik warga yang telah dijual untuk dijadikan lokasi quarry.
Gubernur Ganjar Pranowo sendiri telah menyampaikan maaf kepada warga Wadas apabila ada ketidaknyamanan dalam proses pengukuran lahan itu.
“Kepada masyarakat Jawa Tengah, khususnya Purworejo, wabil khusus masyarakat desa Wadas, saya meminta maaf atas ketidaknyamanan pada saat proses pengukuran. Saya meminta maaf dan saya bertanggung jawab,” ungkapnya.
Dijelaskan pula bahwa di Jawa Tengah ada cukup banyak proyek bendungan yang dikerjakan. 5 diantaranya sudah diresmikan, sementara 9 lainnya masih dalam proses pengerjaan termasuk Bendungan Bener.
Proyek pembangunan bendungan di Jawa Tengah bertujuan untuk membantu masyarakat terutama petani untuk mendapatkan akses air yang jauh lebih baik.
“Manfaat dari bendungan Bener yang diinginkan adalah tercukupinya kebutuhan saluran irigasi bagi 15.500 hektar lahan pertanian disekitarnya,” ujarnya. (RI)