“Ini memberikan inspirasi di dalamnya itu wanita ini kudu sabar, kudu toto, kudu runtut dan kudu anut. Sebuah pembelajaran bahwa emansipasi tapi kita tetap sebagai istri yang harus tetap patuh pada suami menyiapkan terhadap kebutuhan keluarga,” bebernya.
Ajarkan kemandirian
Selain mengikuti berbagai lomba, para siswa juga berkesempatan untuk melihat video pendek mengenai sosok Kartini. Hal itu agar mereka lebih mengenal lagi sosok Kartini baik sebagai pahlawan maupun sumbangsihnya untuk perempuan.
Dengan meneladani ketokohan Kartini, Sri berharap siswa SLB Negeri Semarang bisa belajar tentang kesetaraan dan kemandirian. Sehingga kedepajnya, mereka tak minder dengan kekurangan yang dimiliki.
“Bahwa Kartini itu bisa istilahnya memerdekakan para wanita. Bisa sejajar dengan pria. Salah satunya itu dari sisi profesi, dari kesetaraan gender tidak ada perbedaan. Kami mau tanamkan soal kesetaraan dan pentingnya kemandirian,” papar Sri.
BACA JUGA: Emak-emak Antusias Ikuti Lomba Melukis Jilbab Peringati Hari Kartini di Semarang
Sementara itu, salah satu siswa kelas 12 Griselda, berharap, di momentum Hari Kartini ini, semua siswa SLB Negeri Semarang dapat menjadi orang-orang hebat. Khususnya lagi bagi siswa perempuan.
“Semoga semua jadi orang-orang hebat dan membanggakan,” ucapnya. (*)
Editor: Farah Nazila
Respon (2)