SEMARANG, beritajateng.tv – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, Sakina Rosellasari, mengungkapkan bahwa realisasi investasi di provinsi ini pada Triwulan II 2025 mencapai Rp23,73 triliun, sehingga secara kumulatif sepanjang tahun berjalan sudah terkumpul Rp45,58 triliun dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
“Ini menunjukkan bahwa Jawa Tengah tetap menjadi magnet investasi. Alhamdulillah, capaian ini tertinggi sejauh ini, dan terus naik dari triwulan ke triwulan,” ujarnya pada Senin, 4 Agustus 2025.
Selain investasi skala besar, sektor usaha mikro dan kecil (UMK) juga menyumbang angka signifikan.
Dalam rilis semester ini, realisasi investasi UMK di Jateng mencapai Rp10,8 triliun, angka tertinggi yang pernah dicapai. Uniknya, daerah-daerah di luar Pantai Utara (Pantura) mulai menunjukkan pertumbuhan.
“Kota Semarang masih mendominasi untuk PMDN dan UMK, tapi Banyumas dan Cilacap mulai muncul di posisi dua dan tiga, terutama untuk sektor UMK,” jelas Sakina.
BACA JUGA: Perkuat Ekosistem Investasi Regional, Bank Jateng Jadi Mitra Kerja BNI Asset Management
Lebih lanjut Sakina menyebut ada lima negara yang mencatatkan realisasi investasi tertinggi. Pertama ialah Singapura dengan Rp 5,87 triliun, disusul R.R Tiongkok Rp 5,42 triliun, lalu Hongkong Rp 4,46 triliun, Korea Selatan Rp 3,39 triliun, dan Samoa Barat Rpl 0,83 triliun.
“Realisasi investasi masih sama jadi Singapura, Tiongkok, Hongkong menempati tiga besar, baru keempatnya Korea Selatan, kemudian Samoa Barat,” tuturnya.
Dorongan untuk investasi ke daerah tengah dan selatan Jawa Tengah
Sakina mendorong calon investor untuk tidak hanya fokus di wilayah Pantura tetapi juga mulai melihat potensi wilayah tengah dan selatan Jawa Tengah yang masih belum banyak tersentuh.
DPMPTSP menawarkan proyek-proyek siap investasi (iPro) di sektor hilirisasi produk lokal. Beberapa contohnya adalah pohon mokaf (tepung singkong modifikasi) di Banjarnegara. Industri kelapa dan gula semut di Banyumas. Garam dan perikanan di kawasan Pantai Selatan.