Semarang, 6/6 (BeritaJateng.tv) – Mayoritas investor Santara kecewa, lantaran dalam pembukaan pasar sekunder banyak saham yang tidak bisa terjual. Padahal saham UMKM mereka yang miliki sudah anjlok.
“Saya beli saham Salad Nyoo Rp 100 per lembar di akhir 2020. Sekarang mau saya jual meski harganya turun jadi Rp. 50 di pasar sekunder. Itu pun hingga kini belom ada yang beli. Saya lihat orderbook memang tidak ada yang beli. Isinya mereka para investor yang ingin jual rugi, itupun tidak ada yang beli,” kata Afri Rismoko salah satu investor Santara.
Dia menerangkan jika ingin melihat banyak investor kecewa bisa membuka kolom komentar Instagram resmi Santara. Menurutnya banyak investor yang kecewa selain penurunan harga saham dan deviden yang tidak sesuai janji juga pelayanan komunikasi untuk para investor.
Menurutnya dana yang dihimpun dari investor seperti dirinya yang terkumpul bukan main-main.Apalagi saat ketika Santara dilaunching pada akhir 2020 lalu.