BLORA, 4/2 (BeritaJateng.tv) – Sebanyak 25 pelajar dan 2 guru pendamping SMP Insan Gemilang Plus, di Pondok Pesantren (Ponpes) Insan Gemilang, Kelurahan Mlangsen, Kecamatan/Kabupaten Blora, Jawa Tengah terpapar covid 19, usai dilakukan tracing swab antigen kepada 84 siswa dan guru pada Jumat (4/2/2022)
Sebelunya ada 1 pelajar yang terkonfirmasi covid 19, setelah mengalami gejala batuk pilek, dan oleh orang tuanya dilakukan tes swab PCR secara mandiri, dinyatakan terpapar covid 19. Sehingga saat ini terdapat 28 orang yang positif di Ponpes tersebut.
Bupati, didampingi Wakil Bupati Blora, dan Kapolres Blora, datang untuk mengecek dan memastikan penanganan kasus berjalan dengan baik, sekaligus untuk memberikan arahan kepada pihak pondok pesantren.
“Anak-anak yang terkonfirmasi ini nanti tolong dilakukan isolasi secara terpusat, kalau disini nanti bisa terkontrol dengan baik dan bisa mengurangi resiko penularan lagi, disini nanti dari pihak kesehatan juga akan mendampingi, termasuk juga pemberian vitamin dan asupan gizi yang cukup” ungkap Bupati
Bupati kemudian meminta kepada jajarannya untuk segera menindaklanjuti adanya temuan swab antigen dengan hasil positif tersebut. Sekaligus meminta agar pelaksanaan isolasi dapat dilakukan dengan baik.
Rencananya, Dinas Kesehatan akan melakukan pemeriksaan RT-PCR pada Sabtu (5/2/2022) besok kepada para santri yang positif swab antigen tersebut.
Senada dengan hal tersebut, Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, ST, MM pun meminta kepada pihak pondok pesantren untuk intens berkomunikasi dengan para orang tua dari para santri yang terkonfirmasi. Sekaligus untuk meyakinkan mereka agar tidak khawatir.
“Anak anak kalau bisa isolasi disini aja agar mereka bisa merasa nyaman dan karena suasana lingkungan disini sudah terbiasa” terangnya
“Orang tua juga perlu disampaikan agar tidak khawatir, karena anak-anak disini akan dijaga dengan baik, nanti ada pihak dari Puskesmas, kesehatan, yang memantau disini” lanjutnya
Kepala Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Joko Budi Heri Santoso, menjelaskan terkait penularan covid-19 yang terjadi di pondok pesantren tersebut.