SEMARANG, beritajateng.tv – Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang turut menyoroti isu seputar beredarnya beras premium oplosan.
Sejak kabar temuan beras premium oplosan ini mencuat, dinas tersebut telah meminta seluruh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) pasar melakukan pemantauan.
Jika dalam pengawasan ini ditemukan beras dugaan oplosan, maka UPTD pasar yang bersangkutan diminta melaporkan kepada dinas dan akan ditindaklanjuti.
“Sementara itu antisipasi kami, terkait peredaran beras premium oplosan,” kata Kepala Diskumperindag Kabupaten Semarang, Heru Subroto, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis 17 Juli 2025.
BACA JUGA: Akui Tak Ada Temuan Beras Oplosan di Jateng, Ketua DPRD Sumanto Akan Cek ke Lapangan
Kata Heru, sejauh ini di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Semarang belum ada laporan terkait dengan temuan beras premium oplosan.
Baik dari petugas UPTD pasar, pedagang maupun laporan langsung dari masyarakat, selaku konsumen yang merasa terugikan. Kendati begitu, isu seputar beras oplosan tetap jadi perhatian.
Dalam waktu dekat, lanjutnya, dinas tersebut juga akan menurunkan tim untuk memantau langsung di pasar-pasar tradisional yang ada di daerahnya.
“Ini upaya kami untuk memastikan apakah beras premium oplosan ada di tengah masyarakat atau memang nihil (tidak ada),” tegas Heru, saat beritajateng.tv konfirmasi melalui sambungan telepon.
Sementara itu, meski belum ada laporan temuan, isu seputar beras premium oplosan telah berdampak bagi para pedagang beras di Kabupaten Semarang.
Muntiari (53), pemilik toko Kartika di lingkungan Pasar Bandarjo, Ungaran, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, mengakui hal ini.