BACA JUGA: Beban Ganda Petani Banyubiru Semarang: Biaya Tinggi dan Serbuan Tikus dari Luar Daerah
Sejauh ini, respon konsumen tokonya memang masih normal. Artinya mereka belum terpengaruh oleh isu beredarnya beras premium oplosan di tengah-tengah masyarakat.
Pengaruhnya, justru pada pasokan beras ke tokonya. Sebab, setelah kabar beras oplosan merebak, pasokan beras untuk tokonya mulai tersendat atau tidak selancar sebelumnya.
Ia mencontohkan, biasanya pasokan beras untuk tokonya akan tiba sehari setelah adanya permintaan tambahan stok beras. Tetapi tidak untuk sekarang ini.
“Saya sudah sejak beberapa hari kemaren minta tambahan stok beras. Namun sampai dengan hari ini belum juga pemasok kirim,” tegas Muntiari. (*)
Editor: Farah Nazila