Melihat tingginya sampah pangan yang mendominasi jumlah sampah itu, Illona menilai pengelolaan sampah menjadi isu yang penting dan harus segera mendapatkan solusi.
“Saya concern dengan hal itu dan saya punya projel Nasi Gandul Movement atau Menjaga Sisa Pangan Sedulur. Di movement ini saya memberikan konten tentang awarenens untuk mengolah sampah pangan,” beber wanita berusia 21 tahun itu.
Sebagai mahasiswa Hukum, Illona mengaku belum melihat adanya regulasi yang mengatur secara spesifik tentang pengolahan sampah.
BACA JUGA: Walikota Semarang Perbanyak Biopori, Cegah Banjir dan Olah Sampah Organik
Padahal, menurutnya, persoalan sampah pangan adalah hal yang sebenernya sederhana. Mengingat sampah ialah barang yang gampang dijumpai pada aktivitas sehari-hari.
Illona pun berharap, bila nantinya terpilih menjadi Duta Lingkungan Indonesia, dirinya mampu memberikan edukasi tentang kesadaran untuk membuang sampah yang baik dan benar. Sehingga, bisa membantu menyelamatkan lingkungan dari langkah kecil.
“Saya harap dengan kita mampu untuk menyebarkan kesadaran soal lingkungan, masyarakat jadi ikut tergerak untuk sadar lingkungan. Kita hidup di bumi jadi kita harus menjaga lingkungan untuk generasi ke depan,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi