SEMARANG, beritajateng.tv – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berupaya menjaga kualitas udara dengan membentuk kampung iklim dan kegiatan penghijauan yang melibatkan masyarakat.
Hal ini di sampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, FX Bambang Suranggono di Balaikota Semarang, Rabu 30 Agustus 2023.
“Di Semarang memang ada peningkatan suhu udara dan tentunya kualitas udaranya juga mengalami peningkatan. Karena ini merua/pakan bagian dari ekosistem,” ujar Bambang menjawab fenomena polusi udara yang kian merajalela.
Menurutnya, saat ini kondisi udara di kota Semarang masuk kategori dari Baik ke Sedang. “Saat ini kami mencatat kondisi udara ada pada ambang batas 52 atau masih aman untuk beraktifitas. Atau bisa di bilang masih normal kondisinya,” Katanya.
Ia mengatakan, faktor yang mempengaruhi kualitas udara baik, yaitu banyaknya ruang terbuka hijau, banyaknya pepohonan dan penghijauan.
Sedangkan pengaruh kualitas udara yang buruk lebih banyak karena polusi akibat industri, emisi gas buang kendaraan.
Bentuk Kampung Iklim
“Untuk upayanya, dari Pemkot Semarang sudah membentuk kampung iklim,” imbuh Bambang.
Dari 177 kelurahan yang ada di Kota Semarang, sudah ada 77 kampung iklim yang telah di bentuk. Bahkan dari 77 kampung, sebanyak 13 kampung masuk kategori utama dan 1 kampung masuk kategori lestari.
“Kami terus mendorong peringkatnya agar bisa naik. Sehingga jika 77 kampung masuk kategori utama, bisa membina kampung iklim di kota Semarang lainnya,” katanya.