SEMARANG, beritajateng.tv – Puluhan siswa dan santri dari berbagai daerah di Jateng mendeklarasikan komitmen melawan narkoba dalam kegiatan sosialisasi Gerakan Anti Narkoba yang digelar di Kantor DPD RI Jawa Tengah pada Selasa, 5 Agustus 2025.
Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara DPD RI, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah, dan Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Annar) Jawa Tengah.
Ketua Ganas Annar Jateng, Multazam Ahmad, mengingatkan bahwa semua lapisan masyarakat bisa menjadi korban, termasuk anak-anak dan bahkan orang tua.
Ia membeberkan saat ini Jawa Tengah berada di urutan keempat nasional dalam prevalensi penyalahgunaan narkoba dengan angka mencapai 2,96 persen.
BACA JUGA: BNNP Jateng Gandeng Satudarah MC Indonesia Perkuat Kampanye Anti-Narkoba di Masyarakat
“Angka 2,96 persen hampir sempurna itu. Kalau sudah tiga persen, menurut saya itu sudah parah. Tapi kami tetap berikhtiar, melalui sosialisasi seperti ini semoga angkanya bisa menurun,” ungkap Multazam.
Multazam menyebut generasi Z sebagai kelompok paling rentan, karena menjadi sasaran dari berbagai modus penyebaran narkoba, termasuk melalui tren seperti vape dan pergaulan bebas. Karena itu, ia menekankan pentingnya keharmonisan keluarga dan peran orang tua dalam pengawasan anak.
“Orang tua harus hati-hati melihat anak-anaknya. Jangan biarkan begitu saja setelah dari sekolah. Itu sangat berbahaya. Keluarga itu kunci,” ujarnya.
Wilayah dengan tingkat penyebaran narkoba tinggi di Jateng
Lebih lanjut, ia menyebut wilayah-wilayah dengan tingkat penyebaran narkoba tinggi di Jateng, antara lain: Surakarta, Klaten, dan kawasan Pantura.
Multazam menilai akses dan gaya hidup di wilayah-wilayah tersebut turut mempengaruhi kerentanan terhadap narkoba.
Sebagai tindak lanjut dari deklarasi ini, Ganas Annar juga akan membentuk duta anti narkoba guna mempercepat upaya sosialisasi di berbagai lapisan masyarakat.