SEMARANG, beritajateng.tv – BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Tunggul Wulung Cilacap menyebut penurunan suhu udara di sejumlah wilayah Jawa Tengah terpengaruh Moonson dingin Australia.
“Moonson dingin Australia merupakan pergerakan massa udara dari Australia dengan membawa masa udara dingin dan kering menuju Asia melewati Indonesia,” ujar Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, Selasa, 13 Agustus 2024.
“Sebagai catatan, untuk wilayah dataran tinggi atau pegunungan tentu suhu udara akan lebih dingin daripada suhu di wilayah pesisir [Jawa Tengah]. Laju penurunan suhu udara adalah 0,5 derajat Celcius per kenaikan 100 meter ketinggian tempat,” imbuhnya.
BACA JUGA: Suhu Lebih Dingin ‘Bediding’ di Musim Kemarau Mulai Kerasa di Wilayah Indonesia, Sampai Kapan?
Teguh mengatakan, berdasarkan prakiraan Stasiun Klimatologi Semarang, puncak musim kemarau di Jawa Tengah bagian selatan dan sekitarnya secara umum akan terjadi pada Agustus 2024.
“Demikian pula dengan suhu udara minimum pada malam dan pagi hari prakiraan akan bertambah dingin. Hal itu memberikan indikasi bahwa kejadian suhu dingin ini masih akan berlangsung hingga akhir Agustus, bahkan awal September 2024,” terangnya.