“Jika rombongan kami berjalan hampir satu kilometer, pengunjung tidak akan dapat keluar. Oleh karena itu, kami tidak ingin mengganggu masyarakat,” jelasnya.
Putu menegaskan bahwa Melasti tahun ini tidak akan mengurangi makna pengambilan air suci atau Baruna. Dia yakin bahwa Dewa Baruna ini hadir untuk membersihkan alam semesta.
BACA JUGA: Peringati Hari Menangnya Kebaikan Atas Kejahatan, Ratusan Umat Hindu Rayakan Galungan di Semarang
“Air ini kami gunakan untuk membersihkan semua peralatan persembahyangan, untuk pembersihan dan keseimbangan alam semesta serta di dalam diri kita. [Air] itu akan kami gunakan pada hari Minggu mendatang,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Putu menjanjikan bahwa Melasti tahun depan akan lebih meriah, termasuk iringan tabuhan. Kemeriahan tersebut juga bertujuan untuk mendidik masyarakat mengenai rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi dari umat Hindu.
“Kami ingin menunjukkan pemandangan berbeda kepada masyarakat, khususnya para pengunjung Pantai Marina,” harapnya. (ant)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi